Selasa, 27 November 2012

DAKWAH TANPA BICARA

Lahan dakwah sangat luas terbentang disetiap lini kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya. Selama ada manusia yang menyimpang dari keharusan eksistensinya, maka sesungguhnya ladang dakwah itu tersedia. Dakwah itu sendiri adalah implementasi kasih sayang Islam untuk menolong umat manusia dari kesesatan dan kecelakaan dunia dan akhirat. Wujud pertolongan itu dengan memotivasi, mengajak, menyeru, memohon, dan menyadarkan manusia agar tetap dijalan yang benar yaitu jalan yang diridloi Allah SWT dengan mengikuti segala tata aturan dan sistem nilai yang telah Allah ajarkan kepada manusia melalui para rasul-Nya, para nabi dan para pewaris para nabi. Puncak keberhasilan dakwah diraih oleh Nabi Muhammad Saw dengan metode uswah hasanah atau suri tauladan yang baik. Nabi akhir zaman ini, lebih banyak berkata dengan tindakan daripada bertindak dengan kata-kata.

Jumat, 09 November 2012

DAKWAH TANPA BICARA

Allah SWT. menciptakan manusia disertai dengan buku petunjuknya sebagai manual prosedur agar manusia dapat menjalankan segenap perangkat kemanusiaannya secara benar dan baik sesuai dengan kehendak Allah yaitu menjadi manusia yang bahagia di dunia dan akhirat. Allah beserta kehendaknya memberikan segalanya bagi manusia termasuk berbagai pilihan arah hidup dengan berbagai konsekwensinya. Ada kebaikan ada keburukan, ada jalan benar ada jalan salah, ada haq ada batil, ada kaya ada miskin dan seterusnya ditawarkan secara berpasangan. Melalui berbagai pasangan dan ragam pilihan hidup tentunya manusia diharapkan dapat memahami kemahaadilan dan dan kemahabijaksanaan Allah. Betapa keadalian dan kebijaksanaan itu tersimpan rapih di lerung antara dua atau lebih pilihan (between) hidup. Demokrasi teosofis dalam Islam begitu kental sehingga sejatinya Islam menawarkan kemerdekaan bersikap kepada seluruh manusia. Kemerdekaan dan kebebasan memilih itu hendaknya sesuai pula dengan iradah Allah yaitu konsekwensi yang akan didapat setelah memilih. Tentu ada proses yang tidak sederhana ketika menentukan sebuah pilihan. Bagi seorang muslim, seyogyanya pilihan sebagai pribadi muslim harus melekat pada dirinya menjadi muslim yang totaliter menjalankan ajaran Islam (kaffah) sehingga pada gillirannya ia akan mendapat apa yang dijanjikan Allah yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Kebahagiaan yang dimaksud adalah kemerdekaan jiwa yang lepas dari nilai-nilai materialistik dan hedonistik, mengikhlaskan diri untuk selalu menjadi yang terbaik sesuai dengan petunjuk dan arahan al-Quran al-Karim sebagai wujud iradah Allah. Proses panjang dalam menentukan pilihan menjadi muslim kaffah adalah dengan mengumpulkan berbagai informasi dan data yang dapat meneguhkan keyakinannya dalam menentukan sebuah pilihan. Proses membangun kesadaran terhadap kebutuhan mendapat informasi dan data inilah yang disebut dengan aktifitas dakwah. Dakwah adalah proses berharga yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena pada saat seseorang mengabaikan proses ini, sesungguhnya ia sedang berada pada posisi yang kontradiktif dengan iradah Allah SWT. Aktifitas dakwah kepada diri sendiri (al-da’wah al-nafsiyah) digambarkan Nabi sebagai perang yang lebih dahsyat dari Perang Badar bahkan disebut sebagi jihad al-akbar. bersambung...

Selasa, 06 November 2012

DAHLAN ISKAN; DIANTARA KEBERANIAN DAN KESEDERHANAAN

Seorang Menteri KIB Jilid II yang satu ini banyak menginspirasi berbagai kalangan. Sosok yang ramah, sederhana tapi juga disiplin dan pekerja keras. Ya, siapa lagi kalaupun bukan Dahlan Iskan. Para politisi dibuat cemburu dan banyak yang berprasangka buruk bahwa Dahlan Iskan sedang mencari popularitas untuk kepentingan dirinya menjelang Pilpres 2014. Tentu, bagi kalangan lain yang berfikir jernih dan tahu persis sosok Dahlan Iskan, mereka tidak meragukan bahwa Dahlan Iskan adalah sosok yang apa adanya. Kekuasaan dan harta hasil jerih payah selama lebih dari 15 tahun tidak menyilaukan dirinya. Ia senantiasa tampil dengan rasionalisme dan sikap hati-hati termasuk ketika berusaha mengobati borok para anggota DPR RI yang terhormat. Dahlan sangat hati-hati, walaupun ia tidak takut mati. Presiden, Wapres, menteri-menteri, para pejabat tinggi negara, anggota DPR yang baik dan para pejuang kebenaran hendaknya mencontoh kesederhanaan sekaligus keberanian Dahlan Iskan, jika sulit untuk mencontoh Rasulullah atau para sahabatnya. Dahlan Iskan (DI) adalah contoh yang sangat nampak dan jelas tanpa harus banyak menafsir.

Selasa, 05 Juni 2012

Seruan Shohibul Fadlilah Guru Kita K.H. Hasyim Muzadi

KH. Hasyim Muzadi, Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) & Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) & Mantan Ketum PBNU ttg tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva : "Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti krn laporan dr dlm negeri Indonesia. Slm berkeliling dunia, saya blm menemukan negara muslim mana pun yg setoleran Indonesia. Klau yg dipakai ukuran adl masalah AHMADIYAH, memang krn Ahmadiyah menyimpang dr pokok ajaran Islam, namun sll menggunakan stempel Islam dan berorientasi Politik Barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tdk dipersoalkan oleh umat Islam. Kalau yg jadi ukuran adl GKI YASMIN Bogor, saya berkali-kali kesana, namun tampaknya mereka tdk ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional & dunia utk kepentingan lain drpd masalahnya selesai. Kalau ukurannya PENDIRIAN GEREJA, faktornya adl lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tp di Kupang (Batuplat) pendirian masjid jg sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di Papua. ICIS selalu mlkkan mediasi. Kalau ukurannya LADY GAGA & IRSHAD MANJI, bangsa mana yg ingin tata nilainya dirusak, kecuali mrk yg ingn menjual bangsanya sendiri utk kebanggaan Intelektualisme Kosong ? Kalau ukurannya HAM, lalu di iPapua knp TNI / Polri / Imam Masjid berguguran tdk ada yg bicara HAM ?Indonesia lbh baik toleransinya dr Swiss yg sampai skrg tdk memperbolehkan Menara Masjid, lebih baik dr Perancis yg masih mempersoalkan Jilbab, lbh baik dr Denmark, Swedia dan Norwegia, yg tdk menghormati agama, krn disana ada UU Perkawiman Sejenis. Agama mana yg memperkenankan perkawinan sejenis ?! Akhir'a kmbl kpd bngsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yg hrs sadar dan tegas, membedakan mana HAM yg benar (humanisme) dan mana yg sekedar Weternisme".

Selasa, 08 Mei 2012

Na'udzubillah min Dzalik

Semakin terang kebenaran a-Qur an terutama tentang kisah Ya'juz dan Ma'juz dalam Q.S. Al-kahfi atau juga disebut Gog Magog yang jahat dengan perilaku yang jahat, merusak dan biadab. Mereka disebut dalam buku Ya'juz Ma'juz disebut sebagai bangsa keturunan Mongol dan Tartar. Simak berita lengkapnya: Kapsul Berisi Bubuk Daging Manusia Disita Liputan 6Liputan 6 – 7 jam yang lalu 7 Email Cetak Liputan6.com, Seoul: Pihak Bea Cukai Korea Selatan menyita ribuan kapsul selundupan dari Cina yang berisi bubuk daging manusia berasal dari janin dan jenazah bayi, demikian menurut para pejabat. Pihak bea cukai mengatakan kapsul yang dibuat di Cina timur laut itu diisi bubuk yang dibuat dari jenazah bayi yang dipotong-potong kecil dan dikeringkan di kompor. Para pria yang membeli kapsul itu disebutkan percaya isinya dapat meningkatkan stamina seksual. Namun pihak berwenang menolak mengungkapkan asal bayi dan siapa yang membuat kapsul, dengan menyatakan kemungkinan bisa menjadi ketegangan diplomatik dengan Beijing. Para pejabat Cina sendiri berupaya meredam produksi kapsul-kapsul itu sejak tahun lalu. Pihak Bea Cukai Korsel sudah menggagalkan 35 upaya penyelundupan kapsul sejak Agustus tahun lalu dan berhasil menyita 17.450 kapsul. Badan Pengawas Makanan Korea Selatan mulai menyelidiki kasus itu tahun lalu dan belum ada laporan terkait efek samping mereka yang mengkonsumsi kapsul itu. Kapsul yang mengandung daging manusia itu juga diperkirakan mengandung bakteri dan bahan berbahaya lain. "Kapsul itu dipastikan mengandung bahan berbahaya bagi tubuh manusia, termasuk bakteri super. Kami perlu mengambil langkah lebih keras untuk melindungi kesehatan publik," kata seorang pejabat Bea Cukai Korsel. Makanan dan obat beracun merupakan masalah besar di Cina. Namun, sejauh ini tidak ada yang dijatuhi hukuman karena jumlah kapsul yang disita sedikit dan tidak diperuntukkan untuk jual beli. Media Cina menyebut provinsi-provinsi di timur laut merupakan sumber kapsul seperti itu. Saat itu Kementerian Kesehatan Cina mengatakan akan menyelidiki klaim itu. "Cina memiliki ketentuan keras terkait dengan penguburan janin dan jenazah bayi serta plasenta. Praktik apa pun terkait limbah medis seperti ini dilarang keras," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Deng Haihua.(BBC/ADO)

Selasa, 01 Mei 2012

LENGKONG RAJA SUNDA

RAKEAN KALENGKONGAN ADALAH NABINYA ORANG SUNDA 4.500 tahun sebelum masehi tercatat dalam sejarah para ilmuwan adalah zaman es atau zaman atlantik, padahal kata Atlantik itu sendiri di ambil dari bahasa sunda kuno atau bahasa sangskrit yang berasal dari kata Atala yang artinya Syurga, sebenarnya nama Nagara tersebut bukanlah Negara Atlantik seperti apa yang di katakan oleh plato 470 tahun sebelum masehi, tapi Plato mengutip dari suatu sejarah atau legenda tentang sebuah Negeri adidaya atau super power pada masa lampau yang hilang di telan lautan, Negeri tersebut begitu luas dan subur makmur dan untuk menggambarkan ke-elokan dan keindahan Negeri tersebut, maka Plato menyebutnya Negeri Atlantik yang artinya Negeri Syurga, bahkan kata Ocean yaitu lautan yang mengelilingi daratan pun di ambil dari bahasa sangskrit yaitu dari kata Ashayana yang kemudian berubah dalam bahasa sunda menjadi Sadayana yang artinya menyeluruh dan mungkin kata Ocean itu dalam bahasa arab sering di sebut rahmatan lil alamin. Di akui atau pun tidak oleh diri kita, bahwa 4.500 tahun sebelum masehi itu adalah masa kejayaannya kerajaan sunda nusantara kala itu, buktinya banyak bahasa sangskrit atau bahsa sunda kuno yang member pengaruh terhadap perkembangan bahasa di dunia kala itu, nama kerajaan sunda pada saat itu sebenarnya adalah Negara Nusa di ambil dari dua suku kata sangkrit yaitu dari kata Nu dan Sa, Nu artinya adalah tanah sedangkan Sa atau Shakti artinya adalah air, jadi Nusa itu artinya tanah air namun masyarakat dunia kala itu hanya mengenalnya dengan sebutan Negara tanah saja, tepat seperti kata Adam yang di ciptakan dari tanah, bahkan kata Musa pun konon di ambil dari bahasa sangskrit yaitu dari kata Mu dan Sa, Mu artinya kayu dan Sa atau Shakti artinya air, jadi Musa itu adalah kayu yang terdampar di air, di mana kala itu permaisuri ramses menemukan bayi dfalam keranjang kayu yang terdampar di sungai nil, lalu permaisuri ramse tersebut memberi nama bayi tersebut dengan nama amenhotep, namun setelah amenhotep besar dan memberontak ramses atau bapak angkatnya sendiri, ia kemudian beguru kepada Nabi Hidir, dan nabi Hidir inilah yang akhirnya memberi gelar Musa kepada amenhotep. Pada zaman Atlantik (4.500 tahun sebelum masehi), ada seorang Raja bernama Rakean Kelengkongan, beliaulah penguasa Negeri Atlantik atau Negara Nusa tersebut beliau adalah pengganti atau kholifah dari raja-raja sebelumnya, namun karena beliau mendirikan suatu tatanan hukum dan pemerintah yang tertib dan tegas maka beliau di sebut manusia pertama yang beradab kala itu, di mana sebelumnya manusia belum mencapai tahapan sebagai manusia yang beradab, dan beliau memiliki dua anak, yang pertama bernama Said Anwas (hobil=tidak di terima) dan yang ke dua bernama Said Anwar (qobil= di terima), dan setelah Rakean Kalengkongan meninggal terjadi pergolakan di dalam istana, yaitu terjadi perebutan kekuasaan antara Said Anwas dan said Anwar, Said Anwar akhirnya meninggal karena di bunuh oleh Said Anwas, lalu mayat Said Anwar pun di bakar oleh said Anwas yang akhirnya menjadi Raja di Negeri Nusa mengganti Bapaknya (Rakean Kalengkongan), dari sanalah munculnya tradisi Ngaben atau pembakaran mayat, lalu Said Anwas membuat Undang-Undang baru dan membuat Kitab Hukum sendiri dengan mencampur adukkan ajaran almarhum Bapaknya untuk kepentingan dirinya, maka di sanalah pertama kali munculnya kitab dalam ber-agama, dan nama Negara Nusa pun di ganti dengan sebutan Nusantara, di mana Said Anwas memposisikan dirinya sebagai perantara ibadah antara seluruh ummat manusia dengan Tuhan, sehingga kata Nusantara tersebut di ambil dari kata Nusa dan Antara. Semenjak Said Anwas menjadi penguasa Negeri dan menjadi raja di Nusantara maka terjadi kehancuran moral melanda masyarakat kala itu, karena raja dan para penguasa negeri menjadi tamak dan rakyat pun akhirnya menjadi maling untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka keseimbangan alam dan keseimbangan moral manusia pun menjadi hilang dan goncang, maka terjadilah Qiyamat besar kala itu, di mana 9 gunung meletus secara bersamaan, pertama meletusnya Gunung Sundra yang sekarang menjadi kota Bandung, di susul Gunung Maha Meru yang di india sekarang, lalu gunung Semeru dan yang lainnya, meletusnya gunug-gunung secara bersamaan mengakibatkan longsor es di kutub utara dan selatan, dan saat itu rotasi Bumi sedang berputar mendekati Matahari di Zona yang dekat, sehingga es dari kutub utara dan selatan pun mencair dan air laut pun meluap sehingga Negeri Nusantara pun akhirnya tenggelam di lautan, maka di dsanalah munculnya legenda Atlantik, dan seorang ilmuawan brazil yang bernama arsyo santos mengatakan bahwa kemungkinan Atlantik itu indonesia adalah benar karena di dukung oleh kultur alam dan bukti nyata bahwa lautan Indonesia itu lautan yang dangkal karena dulunya adalah satu daratan yang menyatu, dan banyaknya bukti peninggalan purbakala yang di temukan di lautan Indonesia menjadi bukti kuat bahwa dulu Indonesia adalah Negara adidaya dan super power pada zaman es atau zaman Atlantik. Tapi dalam kisah Negeri yang hilang di telan lautan tersebut tidak ada seorang pun yang tahu siapa Raja Atlantik tersebut, yang ternyata raja Atlantik itu adalah Rakean Kalengkongan dan beliau adalah Nabinya orang sunda pada saat itu, karena yang selamat dalam kejadian bencana alam besar kala itu hanya dua suku yang tinggal di gunung-gunung yang tinggi, yaitu suku baduy (sunda wiwitan atau sunda pertama) dan suku mayan atau inca yang ada di Amerika, dan mereka yang selamat pada saat itu menuliskan kejadian itu di dinding-dinding candi mereka, lalu beberapa ribu tahun kemudian orang-orang Amerika menemukan tulisan mereka bahwa pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 terjadi bencana bencana alam yang besar, dan orang-orang Amerika tersebut menyangka bahwa kejadian itu adalah kejadian untuk apa yang akan terjadi di masa depan, padahal itu adalah kejadian yang telah terjadi di masa lampau, karena pada zaman itu technology pun pernah mencapai puncak tertinggi sehingga tidak menuntut kemungkinan mereka pun telah memiliki kelender sendiri yang tahunya telah mencapai tahun 2012, yaitu tahun kalengkong dari seorang Nama besar pada kala itu yang bernama Rakean Kalengkongan, beliau sebenarnya adalah Nabi Adam seperti apa yang selalu di katakana oleh orang-prang baduy (sunda wiwitan) bahwa Nabi mereka adalah Nabi Adam, dan Adam yang di maksud oleh mereka adalah rakena kelngkongan karena Adam dalam bahasa sunda kuno artinya adalah dahulu, jadi dahulu atau Adam, ada seorang Nabi yang bernama Rakean Kaelngkongan dan beliau memeiliki dua anak yang pertama adalah Said Anwas atau (hobil=tidak di terima) dan yang ke dua adalah Said Anwar atau (qobil=yang di terima), dan tidak semata-mata saya menuliskan nama kakek buyutku yang bernama Rakean Kalengkongan kalau tidak ada asal usul yang jelas dan bukti yang otentik tentang kebenaran nama tersebut, karena di jawa barat ini banyak nama yang menggunakan nama lengkong untuk jalan atau tempat, seperti jalan lengkong besar dan lengong kecil di bandung dan Jakarta, atau pun nama kampong lengkong di jampang tengah-sukabumi, karena Nama Rakena Kalengkongan adalah nama legenda yang menjadi Nabi pertama di nusantara ini, beliau adalah Nabinya orang sunda dan saya yakin beliau juga adalah Nabi pertama di dunia ini. Karena beliau hidup di zaman es atau zaman Atlantik dan untuk mengetahui lebih jelas ceritanya beli saja novel yang berjudul JUMP-BACK 1: Daya, JUMP-BACK 2:Ma-Nu-Sa, JUMP-BACK 3 : MA-JU-SI, pasti seru ceritanya. SUMBER: http://jump-back-zambeck.blogspot.com/2011/08/rakean-kalengkongan-adalah-nabinya.html

Senin, 30 April 2012

Sistematika Pembuatan Laporan Praktik

Mata Kuliah Riset Aksi Dalam laporan harus jelas dan dapat dipahami orang lain dengan mudah, laporan harus lengkap dan menarik, dengan mengemukakan semua permasalahan secara lengkap sehingga tidak terdapat hal-hal penting yang terlewatkan. Adapun kerangka minimal yang harus ada dalam laporan tersebut adalah; a. Halaman Judul Dibuat secara ringkas mencakup materi yang akan dilaporkan, misalnya 1) Topik laporan 2) Daftar nama kelompok yang melaporkan 3) Tahun laporan b. Kata Pengantar Kata-kata untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan yang dibuat, selain itu berisi ucapan terima kasih dari pembuat laporan kepada yang berkepentingan serta pernyataan harapan akan manfaat laporan tersebut kepada pembacanya. c. Daftar Isi Daftar isi merupakan rekapitulasi dari semua bagian penting dari laporan, dengan membaca bagian ini, pembaca dengan cepat akan mengetahui isi laporan tersebut lengkap dengan halaman. d. Pendahuluan Umumnya terdiri dari tiga hal berikut; 1) Latar belakang yang berisi alas an pemilihan masalah dan manfaat yang ingin dicapai melalui pembuatan laporan tersebut. 2) Tujuan laporan yang umumnya sebagai berikut;  Menemukan masalah  Mengatasi masalah  Mengetahui perkembangan suatu masalah atau perusahaan  Menemukan cara atau teknik baru. 3) Metode yang berkaitan dengan cara-cara mendapatkan dan mengolah data laporan tersebut e. Isi laporan Isi laporan merupakan inti dari laporan yang disusun. Pada bagian ini dihadirkan table-tabel atau angka baik yang terjalin dalam teks maupun yang dilampirkan pada bagian akhir laporan. f. Kesimpulan dan saran Bagian ini menjadi hal yang penting karena kadang-kadang penerima laporan tidak membaca secara keseluruhan laporan dengan alasan keterbatasan waktu, akibat kesibukannya, atau alasan urgensitas tindakan yang harus segera diambi untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk bagian kesimpulan dan saran harus berisi uraian ringkas, jelas dan padat tentang latar belakang masalah, masalah, alternative pemecahan masalah yang ditawarkan pembuat laporan. g. Bagian pelengkap/ Lampiran Umumnya, sebuah laporan disertai bagian pelengkap yang berisi antara lain lampiran profil, surat tugas, foto, dan peta untuk menguatkan hal-hal yang diuraikan dalam bagian pendahulu. 2. Teknik Pengumpulan tugas a. Print Out laporan dipersiapkan untuk bahan seminar b. Soft copy laporan dikirim ke e-mail : jahdanrois@yahoo.co.id paling lambat sehari sebelum seminar. c. Nilai dapat dilihat seminggu setelah seminar di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam atau di SIMDAK Fakultas Dakwah dan Komunikasi 3. Ketentuan Seminar a. Bahan presentasi dibuat dalam format power point b. Masing-masing presenter memaparkan materi 15 menit c. Masing-masing kelompok peserta seminar diberikan kesempatan satu kali pertanyaan Dibuatkan rekam proses seminar oleh perwakilan setiap pemateri termasuk berita acara dan daftar hadir! Selamat menghayati menjadi faskel!

MEMBUANG KEBURUKAN

Di daerah Bandung Timur, ada fenomena menarik, yaitu kebiasaan membuang bangkai tikus atau ular ke jalanan. Entah mulai kapan kebiasaan itu dimulai. Pada mulanya para pengguna jalan raya berbaik sangka, kemungkinan tikus dan ular yang dimalam hari melintas ke jalan raya kemudian tertabrak mobil atau motor. Jika diamati secara seksama ternyata fenomena itu juga terjadi di jalan kecamatan, jalan lingkungan bahkan di gang kecil. Secara logika, tidak mungkin ada warga yang berani dan tega mengotori lingkungannya sendiri dengan cara membuang bangkai binatang ke jalanan. Kini ada fenomena yang lebih dahsyat lagi, bukan hanya bangkai tikus dan ular tetapi onggokan-onggokan sampah yang terserak di jalan raya. Mulanya, sayapun berprasangka baik mungkin onggokan-onggokan yang sudah memipih itu bukan sampah tapi belanjaan jatuh dari orang pasar yang pulang belanja, namun setiap hari lewat ternyata semakin sering melihat onggokan-onggokan sampah di jalanan yang sudah pipih tergilas mobil. Logika sehatpun tidak bisa mencerna, jika setiap hari ada orang yang jatuh belanjaannya di jalan raya dan tergilas mobil hingga pipih berantakan. Ada beberapa kemungkinan kenapa masyarakat tidak mengubur bangkai ular tikus dan sampah atau paling tidak membuang pada tempatnya yang tepatnya. Pertama, dimungkinkan tidak tersedianya fasilitas untuk mengubur bangkai dan membuang sampah karena program betonisasi yang marak dilakukan masyarakat, bahkan kini menjadi program pemerintah dengan betonisasi jalan raya, jalan kecamatan, jalan lingkungan hingga jalan gang. Masyarakatpun mulai alergi dengan rumput yang tubuh dihalaman rumah dan akhirnya dilakukan betonisasi agar mengakhiri atau paling tidak meminimalisir kerja bakti. Kedua, dmungkinkan masyarakat memang bingung tidak tahu tempat yang tepat untuk membuang bangkai dan sampah hingga akhirnya dicampakkan di sungai atau di jalanan. Ketiga, bangkai dan sampah menjadi simbol keburukan bagi masyarakat sehingga dianggap pantas untuk dicampakkan di jalanan dan diinjak-injak manusia dan dan dilindas kendaraan bermotor. Ular dijadikan dimaknai sebagai simbol kemunafikan karena tidak istiqomah dalam pendirian karena cara jalannya yang meliuk-liuk, kadang corak badannya menarik perhatian, eksotis dan erotis tapi berbahaya karena memiliki bisa yang kebanyakan mematikan. Tikus dimaknai sebagai binatang pengerat yang rakus walaupun sesungguhnya dia tidak menikmati karena tubuhnya tidak pernah tumbuh segemuk kelinci, kambing atau gajah tapi dia makan dan merusak apapun yang didapati sehingga makhluk lain terutama manusia gemas pada tikus yang sukanya berbuat kerusakan (fasad). Sementara sampah dimaknai sebagai simbol barang yang tidak berguna, tidak memberikan manfaat dan kalaupun ada manfaat tentu harganya tidak dapat lebih dari yang bukan sampah. Ini artinya, tidak mungkin jika sesuatu yang dicampakan dijalanan itu sesuatu yang baik. Dapat dipastikan bahwa bangkai ular, tikus ataupun sampah adalah sesuatu yang buruk sehingga dipandang tepat jika dicampakkan di jalan tergilas oleh kendaraan bermotor. Walaupun mungkin dalam pandangan yang lebih bijak, bukan berarti ular, tikus dan sampah tidak ada gunanya yang jelas dalam konteks ini kebanyakan orang tidak suka pada ular, tikus dan sampah apalagi sudah menjadi bangkai atau membusuk. Lain halnya perlakuan para pengguna jalan pada bangkai kucing atau anjing, dapat dipastikan Pada hakikatnya, fenomena sosial tersebut adalah proses kebencian universal manusia terhadap sifat-sifat dan karakter buruk manusia lain disekitarnya yang kini seringkali berulah, menjengkelkan, menggemaskan, merusak dan eksistensinya tidak memberikan kemanfaatan pada masyarakat lainnya. Padahal 14 abad silam, Nabi SAW menyampaikan pesan kepada umatnya bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya (khoir al-naas ‘anfauuhum li al-naas). Penulis: Rohmanur Aziz

Kamis, 26 April 2012

Wajib Baca !

Sukses Menaklukan Birokrat Korup Sumber: Rabu, 25 April 2012, 10:17 WIB Republika/Musiron Ini adalah pengalaman asli yang saya alami ketika liburan semester empat lalu. Ini semua diawali dari perampokan di kosan. Selain itu, kehilangan kartu identitas seperti KTP dan KTM adalah petaka karena harus menghadapi birokrasi yang rumit dan korup. Setelah kehilangan berbagai kartu penting, akhirnya mau gak mau saya harus mengurus ulang KTP. Kebetulan saat itu benar-benar lagi kanker alias bokek. Saat itu cuma punya uang 50 ribu. Merasa sangat perlu akan KTP tersebut, akhirnya langkah pertama adalah mengurus surat keterangan hilang dari kepolisian. Awalnya, sebelum berangkat sudah diniatkan untuk ngga akan memberi uang ‘rokok’ bagi polisi. Selain karena bokek, memang saya ngga mau lihat kewibawaan Tribarata jatuh seharga uang rokok. Tapi, pas saya abis jelasin dan surat sudah diserahkan, saat berniat beranjak sembari pergi, si Polisi itu bilang, “Mas, uang administrasinya,” dengan wajah masam. Huh, gondok saya. Sudah kena musibah, harus bayar pula. Saya males untuk adu mulut sama dia. Saya kasih aja uang 20 ribu. Setelah surat kehilangan jadi, saya minta surat pengantar dari RT. Kebetulan, karena RT itu masih paman, saya nggak perlu ngasih uang rokok dan dia pun ngga nagih. Begitu pula pas ke rumah RW, dimana bapak masih merupakan kenalan. Eh, ngga tahunya, pas di kelurahan, saya diminta uang 15 ribu, cuma buat selembar kertas yang itu merupakan hak saya sebagai warga negara untuk dilayani. Dengan berat hati saya beri uang 15 ribu. Sambil saya sumpahin yang makan duit itu mules ngga sembuh-sembuh. Dengan lunglai, saya pergi ke kecamatan. Bisa dibayangin, kalau di kelurahan aja udah dipinta 15 ribu, berapa yang harus saya bayar buat kecamatan. Dan yang paling jengkel, duit saya tinggal 15 ribu lagi. Dengan tabah saya harus menjalani kehidupan sebagai warga negara di negeri para PNS dan pegawainya yang korup. Saya pun mulai beranjak ke kecamatan, saya ngantri sambil nunggu giliran. Pas nama saya dipanggil, saya duduk sebentar untuk dikonfirmasi dan foto. Ketika mau di foto, eh, petugas tadi bilang, “Seikhlasnya, dek.” “Woi, seikhlasnya muke lu bopak!” ujar saya dalam hati. Dengan menahan gemuruh di dada, akhirnya saya kasih uang 10 ribu buat dia. Dengan wajah penuh kesedihan, saya pun difoto. Mereka bilang, seminggu lagi KTP-nya jadi. Sembari meninggalkan kantor kecamatan, dalam hati dan sejujurnya saya ingin teriakan “JIHAD MELAWAN BIROKRAT KORUP!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Tapi takut juga kalau saya teriak-teriak deket puskesmas, bisa ditimpukin sandal. Dan akhirnya saya urungkan untuk teriak. Dengan uang sisa 5 ribu perak, saya langsung pergi ke warnet. Di sana saya berniat untuk melaporkan mereka ke KPK. Pas di depan komputer, tiba-tiba misi saya ngeblur. Notification Facebook menggoda saya, tak terasa saya ketawa-ketiwi sambil chat. Pas billing udah nunjukin angka 3 ribu, saya bak ditampar CPU. Saya harus kembali ke misi awal untuk melaporkan oknum tersebut. Saya langsung inget, saya buka aja website kota Tangerang. Kalo Anda orang Tangerang, pasti tahulah website www.kotatangerang.go.id . Di sana saya ngisi kolom pengaduan. Saya curhatin segala derita dan nestapa saya. Berharap yang baca akan ikut sedih dan nangis. Kalau bisa juga kasihan sama saya yang lagi bokek dan mau transfer uang. Tapi, gak mungkin juga kali. Setelah selesai di website kota Tangerang, saya ngga puas. Saya khawatir suara saya nggak dibaca. Jangan-jangan cuma jadi spam dan raib ngga pernah terbaca. Akhirnya saya googling dan nemuin website Ombudsman. Tahu Komisi Ombudsman? Saya terinspirasi untuk menghapal namanya karena iklannya juga sama kayak kejadian yang saya alami. Iklannya ngasih tahu, JIKA ANDA DIPERSULIT MEMBUAT KTP, LAPOR OMBUDSMAN. Nah, saya isi tuh form pengaduan OMBUDSMAN. Esok harinya, jam 4 sore, saya lagi ngepel di rumah. Pas sedang asyik bersenandung, tiba-tiba datang seseorang menanyakan rumah bapak saya. Betapa terkesimanya saya setelah tahu kalau saya yang dicari. Awalnya orang yang kurus dan sudah separuh baya. Tapi yang bikin saya ngeper pas orang kedua yang badannya gemuk dan salaman keras sambil ngomong, “Ini Zaeni?” Oh my God! Saya bakal digebukin sampai jadi cuanki nih. ”Zaeni yang laporan ke orang pemkot ya?” tanyanya lagi. Dengan wajah gugup, saya bilang, “Iya, pak.” Tak beberapa lama, orang ketiga dengan perawakan gemuk datang. Sama seperti orang yang kedua, ia menanyakan nama dan kebenaran laporan yang saya buat. Akhirnya, secara jujur saya ceritakan kenapa saya berbuat demikian. Lama kelamaan ternyata dia yang menunduk malu. Dengan hati yang mulai pede, saya ceramahin dia dengan lancar. “Pak, malu dong. Katanya Kota Tangerang berakhlakul karimah, masa birokratnya masih korup,” kata saya dengan bangga. Dia beralasan kalau uang itu digunakan para pegawai honorer. Dia juga minta, kalau ada permasalah yang terjadi di Kelurahan tidak perlu harus diceritakan pada atasan orang pemkot, laporkan saja sama dia. Akhirnya sebelum pergi, dia menanyakan apa yang saya mau untuk mengubah semua. Akhirnya, saya bilang. “Pak, Rasulullah melaknat bagi siapa pun yang memberi dan menerima suap. Kalau memang ada biaya yang harus dibayar, tulis secara jelas berapa yang harus dibayar dan berikan tanda bukti pembayaran. Kalau memang gratis, ya gratis.” Dia pun mengangguk. Sebelum pergi, dia menanyakan berapa uang yang telah terpakai untuk membuat KTP. Saya bilang aja, 25 ribu. Dia pun mengganti uang saya yang 25 ribu. Yeah, Alhamdulillah ya! Akhirnya saya yakin, jika kita selalu diam, bukan berarti kita tidak bersalah. Justru kita telah ikut menyuburkan praktek korupsi di negeri kita. Mungkin memang kita sanggup memberi uang rokok. Tapi, bagaimana kalau oknum itu meminta uang pada orang miskin? Dengan sedikit keberanian, kita bisa mengubah semuanya. Bukankah kita adalah umat terbaik yang menyuruh pada kebaikan dan mencegah kemungkaran? ZN Ciputat

Minggu, 11 Maret 2012

Sejarah Ilmu Kalam

Sejarah Asal Usul Aliran Kalam/Teologi Islam Ditulis oleh Mujtahid Kamis, 03 November 2011 16:20 LAHIRNYA aliran teologi Islam adalah reaksi dari skisme (perpecahan) politik umat Islam. Tragedi skisme itu terabadikan dalam sebuah ungkapan "al-fitnah al-kubra". Proses skisme itu berawal dari terbunuhnya Usman Ibn Affan, yang pada akhirnya berimplikasi serupa terhadap khalifah keempat yakni Ali ibn Abi Thalib. Ketika kedua khalifah tersebut terbunuh, wacana kemelut politik lalu berkembang menjadi wacana agama (teologi). Dalam tradisi Islam, penggunaan istilah "teologi" agaknya kurang mengakar, bahkan sebagian kalangan memandang kurang tepat, dibandingkan dengan istilah kalam. Secara etimologis, kalam berasal dari bahasa Arab, yang berarti kata-kata. Artinya, kalam adalah sabda Tuhan, yang pernah menimbulkan pertentangan-pertentangan keras dikalangan umat Islam abad IX-X masehi, yang mendorong timbulnya pertikaian sesama umat Muslim. Istilah kalam juga bermakna ‘kata-kata manusia'. Karena dengan kalam (kata-kata), manusia bisa bersilat lidah dalam mempertahankan argumen-argumennya. Meski demikian, kata "teologi" akhirnya dapat diterima dalam bidang kajian Islam. Ada sebuah buku terkenal yang menjadi rujukan utama para pemikir intelektual muslim, yaitu al-Milal wa al-Nihal. Karya tersebut ditulis al-Syahrastani yang berbicara tentang sejarah teologi secara komprehensif dan sejumlah aliran-aliran teologi Islam, mulai dari pertumbuhan, perkembangan dan titik kulminasi kemajuannya. Aliran-aliran yang terungkap, tidak saja terbatas pada aliran yang masih eksis (hidup), tetapi juga non-eksis (telah meninggal). Tak kurang dari enam aliran, serta cabang-cabangnya terkupas tuntas oleh al-Syahrastani dalam kitab tersebut. Pembicaraan tentang teologi adalah pembicaraan yang mendasar. Berbeda dengan fiqh, teologi merupakan bahasan seputar aspek ushul (pokok atau pondasi agama). Sementara fiqh, tinjauannya cenderung masalah furu' (cabang atau ranting). Sudah barang tentu kajian teologi adalah menyangkut pembahasan soal ke-Tuhanan, soal iman-kafir, siapa yang sebenarnya Muslim dan masih tetap dalam Islam, dan siapa yang sebenarnya kafir dan telah keluar dari Islam. Selain itu, pembahasan juga diarahkan mengenai posisi orang Muslim yang mengerjakan hal-hal yang haram dan mengenai orang kafir yang mengerjakan hal-hal yang baik. Karakteristik masalah di atas pada akhirnya melahirkan sebuah perdebatan teologis. Aliran Khawarij misalnya,-kelompok yang memisahkan diri (seceders) dari barisan Ali ibn Abi Thalib, - menuding bahwa Ali ibn Abi Thalib dan Mu'awiyah beserta pengikut-pengikutnya, adalah kafir, sebab telah berbuat salah dan dosa besar. Alasannya, karena mereka tidak memutuskan perkara (persekutuan, peperangan) dengan hukum Allah. Tak lama kemudian, lahirlah aliran Murji'ah. Sebuah aliran "moderat" yang berusaha memandang bahwa orang yang melakukan dosa besar tetap mukmin, karena penentuan dosa besar atau tidak, hanyalah hak prerogatif Tuhan. Dengan demikian, soal telah kafir atau tetap mukmin adalah urusan Tuhan, bukan urusan manusia. Sesuai dengan akar katanya ‘raja-yarju', artinya menunda atau menangguhkan. Yaitu menangguhkan keputusan tersebut sampai hari akhir, dan Tuhan sebagai hakim di kemudian hari kelak yang akan menentukan perkara tersebut . Masih mengenai persoalan di atas, akhirnya muncul lagi aliran ketiga yakni Mu'tazilah. Sebuah aliran ‘rasionalis' yang berpandangan bahwa orang yang berbuat dosa besar ditempatkan pada posisi "netral" yaitu posisi antara kafir dan mukmin atau tidak kafir tapi juga tidak mukmin. Dalam ajaran Mu'tazilah posisi netral itu disebut al-manzilah bain al-manzilatain (posisi di antara dua posisi). Seseorang tidak boleh menganggap bahwa keburukan dan ketidakadilan, tidak beriman atau dosa itu berasal dari Tuhan, sebab sekiranya Dia (Tuhan) menciptakan ketidakadilan, maka Dia menjadi tidak adil. Mu'tazilah juga punya paham al-wa'd wa al-wa'id (janji dan ancaman), bahwa Tuhan pasti akan memenuhi janji dan ancamannya di hari akhir. Selain itu, ada paham al-Adl (keadilan), al-Tauhid (ke-Maha Esaan Tuhan), dan al-‘Amr bi al-Ma'ruf wa Nahy ‘an Munkar (perintah melakukan kebajikan dan larangan menjauhi kejelekan). Namun, paham yang dikemukakan Mu'tazilah, akhirnya ditentang oleh pengikut aliran Asy'ariah. Aliran Asy'ariah berpaham bahwa perbuatan manusia merupakan ciptaan Tuhan, paham ini disebut al-kasb. Dalam mewujudkan perbuatan yang diciptakan itu, daya yang ada dalam diri manusia tidak punya pengaruh atau efek. Asy'ariyah juga menolak paham Mu'atazilah tentang al-wa'd wa al-wa'id (janji dan ancaman), keadilan Tuhan (al-‘Adl). Lebih-lebih terhadap paham Mu'tazilah tentang ‘posisi netral' (al-manzilah bain al-manzilatain). Tak pelak lagi, lahirlah dua aliran "raksasa" yang termashur sampai saat ini menjadi pisau analisis, yaitu Qadariah dan Jabariah. Dua aliran yang masing-masing pandangannya selalu bertolak belakang secara diametral. Qadariyah memandang bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluq yang punya kemerdekaan dalam kehendak (free will) dan perbuatannya (free act). Sebaliknya, Jabariah berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kehendak, dan segala tingkah lakunya merupakan paksaan dari Tuhan, sehingga pahamnya dikenal predestination atau fatalism. Pada bagian akhir dari ulasan buku tersebut di atas, ditutup dengan menghadirkan aliran Syi'ah. Aliran ini adalah pengikut setia Ali ibn Abi Thalib. Paham-paham doktrinnya banyak berbicara mengenai masalah politik. Soal Khilafah dan Imamah misalnya, bahwa seorang pemimpin itu harus terbebas atau terjaga dari perbuatan dosa (ma'shum), dan harus memiliki garis keturunan Ali. Secara garis besarnya, aliran Syi'ah dapat dipetakan menjadi lima golongan, yaitu Kaisaniyah, Zaidiyah, Imamiyah, Ghulat, dan Ismailiyah. Dari kelima golongan tersebut, sebagian berpaham Mu'tazilah, sebagian lagi berpaham ortodoks, yang sebagian yang lain berpaham antropomorfisme (tasybiyah). Sebagai khazanah pemikiran Islam, apa yang diterangkan al-Syahrastani memang sangat penting sebagai bahan diskusi dan perbincangan secara mendalam, khususnya bagi peminat pemikiran teologi Islam. Dan sampai saat ini, studi tentang teologi Islam hampir semuanya merujuk pada pendapat-pendapatnya. *) Mujtahid, Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

Minggu, 05 Februari 2012

SILABUS PPKN

KDA 0009 PPKN 2 (1-1) Mata kuliah ini secara khusus mempelajari tentang prinsip-prinsip kewarganegaraan. Dalam kajiannya menekankan pada pembahasan tentang hak dan kewajiban warganegara. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa agar ia dapat mengem-bangkan dirinya menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, ber-tanggung jawab, dan berkeadaban (smart and good citizens). Oleh karena itu dalam perkuliahannya secara programatik dikembangkan civic intelligence (kecerdasan warganegara) yang meliputi tiga hal; civic knowledge (pengetahuan kewargaan), civic skills (keterampilan kewargaan), dan civic dispositions (sikap kewargaan), serta difasilitasi terjadinya civic participation (partisipasi kewargaan) melalui berbagai interaksi pembelajaran yang bersifat partisipatif, kajian individual dan kelompok, diakhiri dengan evaluasi yang berlandaskan pada penguasaan seluruh kompetensi kewargaan secara proporsional. Untuk mencapai tujuan tersebut topik inti mata kuliah ini meliputi: konsep identitas nasional (national identity), negara dan kewarganegaraan, konstitusi, pemerintahan dan hubungan sipil-militer, hubungan agama dan negara, civil society, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM). Rujukan Dasar: 1. Arief Budiman. State and Civil Society; 2. Ali Abdul Razik, Khalifah dan Pemerintahan dalam Islam, Pustaka, Bandung, 1985. 3. Bachtiar Effendi. Islam dan Negara; 4. Baharudin Lopa. Alqur’an dan Hak Asasi Manusia. 5. Craig Calhoun (Ed.). Social Theory and The Politics of Identity; 6. C.S.T. Kansil. Sistem Pemerintahan Indonesia; 7. Charle L. Coehran. Civil-Military Relations; 8. Endang SA, Piagam Jakarta, GIP, Jakarta, 1997. 9. F. Magnis Suseno. Mencari Sosok Demokrasi; Sebuah Telaah Filosofis; 10. Kaelan (ed), Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, Paradigma, Yogyakarta, 2002 11. Khairan, dkk. Pendidikan Politik bagi Warganegara; 12. Kansil, Hukum Kewarganegaraan RI, Sinar Grafika, Jakarta, 1992. 13. Ibnu Taimiyah, Kebijaksanaan Politik Nabi SAW, Dunia Ilmu, Surabaya, 1997. 14. IIC UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi dan HAM Masyarakat Madani, Preneda Media, Jakarta, 2003. 15. Mustafa Kemal Fasha, Pendidikan Kewarganegaraan, Citra Mandiri Yogyakarta, 2002 16. Muhammad Amin, Konsep Masyarakat Islam, Fikahati Aneska, Jakarta, 1992. 17. M.Tahir Azhari, Negara Hukum, Bulan Bintang, Jakarta, 1992. 18. TIM Dosen UGM, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Paradigma, Yogyakarta, 2002. 19. Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Bumi Aksara, Surakarta, 2007.

Riset Aksi

KU 20437 Riset Aksi 2 (1-1) Mata kuliah ini merupakan bagian dan teknologi pengembangan masyarakat. la bersama mata kullah penelitian dakwah, memberikan arahan bagaimana, teori teori, pendekatan dan model model penelitian sebagaii bagian kegiatan pengembangan masyarakat dilakukan. Tujuan: tujuan utama pembelajaran mata kuliah ini adalah agarmahasiswa dapat memahami dan menguasai teknik teknik riset aksisebagai salah satu metode pendekatan pemberdayaan masyarakat serta mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan pengembangan masyarakat. Pokok Bahasan: Untuk mencapai tujuan di atas, topik inti yang dikembangkan dalam mata kultah ini meliputi: pengertian, tujuan, sasaran dan objek riset aksi, prinsip pinsip riset aksi, teknik teknik riset aksi, pendekatan pendekatan riset aksi, riiset aksi dan proses belajar sosial, riset aksi dan dinamika kelompok, riset aksi dan partisipasi sosial, riset aksi dan pengambangan masyarakat, tahapan¬-tahapan riset aksi dan implementasi riset aksi dalam kegiatan pengembangan masyarakat Islam. Referensi: 1. Stephen Kemmis and Robin Taggart, The Action Research Planner. 2. James L Morrison, et. Al. Futwes and The Strategic Planning Process Implications for Higer Education. 3. Yusuf Kassarn, ed. Riset Partisipasi Riset Alternatif. 4. Studio Driya Media untuk Konsorsium Pengembangan Dataran Tinggi NTT, Berbuat Bersama Berperan Setara Pengkajian dan Perencanaan Program Bersama Masyarakat. 5. Zaenal Mukarom, Pengantar Metode Riset Aksi.

Silabus Sosiologi Dakwah

KP 20107 Sosiologi Dakwah 2 (2-0) Mata kuliah ini membahas teori-teori sosial Islam tentang dakwah. Ia mencakup kajian sosial tentang masyarakat dan teori-teori yang terlahir dari kajian itu. Ia juga membahas hasil-hasil kajian kemasyarakatan yang dilakukan oleh umat Islam sendiri tentang dakwah Islam. Tujuan mata kuliah ini adalah untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam memahami beragam kajian sosial dakwah Islam dan teori-teori yang terbangun darinya. Indikator yang dikembangkanya meliputi: (1) kemampuan menjelaskan berbagai kajian sosial dakwah Islam dengan pendekatannya yang unik dan teori sosial dakwah yang sudah berkembang dan (2) kemampuan menjelaskan situasi dan kondisi masyarakat dakwah dari perspektif teori-teori sosial khas Islam.Status: mata kuliah ini menjadi landasan dan dasar-pijak bagi mata kuliah kedakwahan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Topik inti: pengertian sosiologi dakwah, sejarah perkembangan sosiologi dakwah, para sosiolog Islam, pendekatan sosiologi dakwah, wilayah kajian sosiologi dakwah, karakteristik masyarakat dakwah perkotaan, masyarakat dakwah pedesaan, masyarakat dakwah masyarakat transisi, masyarakat dakwah pedesaan, masyarakat dakwah pedesaan, masyarakat dakwah pesisir, organisasi dakwah Islam, dan perubahan sosial dalam kerangka dakwah. Referensi: 1. Bryan S. Turner. 1994. Sosiologi Islam: Suatu Telaah Analitis atas Tesa Sosiologi Weber. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2. Carolyn Fluehr-Lobban. 1994. Islamic Society in Practice. Florida: University of Florida Press. 3. Ernest Gellner. 1994. Membangun Masyarakat Sipil: Prasyarat menuju Kebebasan. Bandung: Penerbit Mizan. 4. Gerard O’Donnel. 1988. Mastering Sociology. London: The Macmillan Press Ltd. 5. Margaret M. Poloma. 1994. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 6. Peter Worsly. 1979. Modern Sociology. London: Hazell Watson & Viney Ltd. 7. Steven Sago. 1989. Social Change. London: Prentice-Hall Ltd. 8. Wardi Bachtiar, 2005, Sosiologi Klasik. Rosda Karya.

Jumat, 20 Januari 2012

Pusat Pelatihan Motivasi

Bersama Quranic Communication Institute saya terus mengembangkan berbagai macam pelatihan motivasi diantaranya IESQ Introduction, Pelatihan Mengenal Potensi Diri untuk remaja, Pelatihan Kewirausahaan (Enterpreneurship Training), dan Leadership Training. Bagi Anda yang bersedia bekerjasama silahkan kirim surat via e-mail: jahdanrois@yahoo.co.id atau SMS ke 082117025281. Manfaat pelatihan: 1. Tambah silaturahim = tambah saudara = tambah jaringan 2. Tambah wawasan = tambah ilmu = tambah investasi 3. Dapat menyelamatkan aset pribadi dan perusahaan dengan spiritual capital approach 4. Tahu dan kenal diri dan arah hidup dengan petunjuk al-Quran 5. Menikmati kedekatan dengan Sang Maha Pemilik Kasih Sayang (Taqorub ila Alloh). Selamat bergabung!

Kamis, 12 Januari 2012

SHAFAR

Shafar bisa bermakana kuning atau jika dalam bentuk jamak ushfur berarti burung pipit. Ini artinya musim menjelang panen, makanya dibulan shafar cenderung banyak rizki yang didapat dan memang di bulan shafar pada sore hari sering muncul lembayung senja yang tentu warnanya kuning.