Selasa, 01 Mei 2012

LENGKONG RAJA SUNDA

RAKEAN KALENGKONGAN ADALAH NABINYA ORANG SUNDA 4.500 tahun sebelum masehi tercatat dalam sejarah para ilmuwan adalah zaman es atau zaman atlantik, padahal kata Atlantik itu sendiri di ambil dari bahasa sunda kuno atau bahasa sangskrit yang berasal dari kata Atala yang artinya Syurga, sebenarnya nama Nagara tersebut bukanlah Negara Atlantik seperti apa yang di katakan oleh plato 470 tahun sebelum masehi, tapi Plato mengutip dari suatu sejarah atau legenda tentang sebuah Negeri adidaya atau super power pada masa lampau yang hilang di telan lautan, Negeri tersebut begitu luas dan subur makmur dan untuk menggambarkan ke-elokan dan keindahan Negeri tersebut, maka Plato menyebutnya Negeri Atlantik yang artinya Negeri Syurga, bahkan kata Ocean yaitu lautan yang mengelilingi daratan pun di ambil dari bahasa sangskrit yaitu dari kata Ashayana yang kemudian berubah dalam bahasa sunda menjadi Sadayana yang artinya menyeluruh dan mungkin kata Ocean itu dalam bahasa arab sering di sebut rahmatan lil alamin. Di akui atau pun tidak oleh diri kita, bahwa 4.500 tahun sebelum masehi itu adalah masa kejayaannya kerajaan sunda nusantara kala itu, buktinya banyak bahasa sangskrit atau bahsa sunda kuno yang member pengaruh terhadap perkembangan bahasa di dunia kala itu, nama kerajaan sunda pada saat itu sebenarnya adalah Negara Nusa di ambil dari dua suku kata sangkrit yaitu dari kata Nu dan Sa, Nu artinya adalah tanah sedangkan Sa atau Shakti artinya adalah air, jadi Nusa itu artinya tanah air namun masyarakat dunia kala itu hanya mengenalnya dengan sebutan Negara tanah saja, tepat seperti kata Adam yang di ciptakan dari tanah, bahkan kata Musa pun konon di ambil dari bahasa sangskrit yaitu dari kata Mu dan Sa, Mu artinya kayu dan Sa atau Shakti artinya air, jadi Musa itu adalah kayu yang terdampar di air, di mana kala itu permaisuri ramses menemukan bayi dfalam keranjang kayu yang terdampar di sungai nil, lalu permaisuri ramse tersebut memberi nama bayi tersebut dengan nama amenhotep, namun setelah amenhotep besar dan memberontak ramses atau bapak angkatnya sendiri, ia kemudian beguru kepada Nabi Hidir, dan nabi Hidir inilah yang akhirnya memberi gelar Musa kepada amenhotep. Pada zaman Atlantik (4.500 tahun sebelum masehi), ada seorang Raja bernama Rakean Kelengkongan, beliaulah penguasa Negeri Atlantik atau Negara Nusa tersebut beliau adalah pengganti atau kholifah dari raja-raja sebelumnya, namun karena beliau mendirikan suatu tatanan hukum dan pemerintah yang tertib dan tegas maka beliau di sebut manusia pertama yang beradab kala itu, di mana sebelumnya manusia belum mencapai tahapan sebagai manusia yang beradab, dan beliau memiliki dua anak, yang pertama bernama Said Anwas (hobil=tidak di terima) dan yang ke dua bernama Said Anwar (qobil= di terima), dan setelah Rakean Kalengkongan meninggal terjadi pergolakan di dalam istana, yaitu terjadi perebutan kekuasaan antara Said Anwas dan said Anwar, Said Anwar akhirnya meninggal karena di bunuh oleh Said Anwas, lalu mayat Said Anwar pun di bakar oleh said Anwas yang akhirnya menjadi Raja di Negeri Nusa mengganti Bapaknya (Rakean Kalengkongan), dari sanalah munculnya tradisi Ngaben atau pembakaran mayat, lalu Said Anwas membuat Undang-Undang baru dan membuat Kitab Hukum sendiri dengan mencampur adukkan ajaran almarhum Bapaknya untuk kepentingan dirinya, maka di sanalah pertama kali munculnya kitab dalam ber-agama, dan nama Negara Nusa pun di ganti dengan sebutan Nusantara, di mana Said Anwas memposisikan dirinya sebagai perantara ibadah antara seluruh ummat manusia dengan Tuhan, sehingga kata Nusantara tersebut di ambil dari kata Nusa dan Antara. Semenjak Said Anwas menjadi penguasa Negeri dan menjadi raja di Nusantara maka terjadi kehancuran moral melanda masyarakat kala itu, karena raja dan para penguasa negeri menjadi tamak dan rakyat pun akhirnya menjadi maling untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka keseimbangan alam dan keseimbangan moral manusia pun menjadi hilang dan goncang, maka terjadilah Qiyamat besar kala itu, di mana 9 gunung meletus secara bersamaan, pertama meletusnya Gunung Sundra yang sekarang menjadi kota Bandung, di susul Gunung Maha Meru yang di india sekarang, lalu gunung Semeru dan yang lainnya, meletusnya gunug-gunung secara bersamaan mengakibatkan longsor es di kutub utara dan selatan, dan saat itu rotasi Bumi sedang berputar mendekati Matahari di Zona yang dekat, sehingga es dari kutub utara dan selatan pun mencair dan air laut pun meluap sehingga Negeri Nusantara pun akhirnya tenggelam di lautan, maka di dsanalah munculnya legenda Atlantik, dan seorang ilmuawan brazil yang bernama arsyo santos mengatakan bahwa kemungkinan Atlantik itu indonesia adalah benar karena di dukung oleh kultur alam dan bukti nyata bahwa lautan Indonesia itu lautan yang dangkal karena dulunya adalah satu daratan yang menyatu, dan banyaknya bukti peninggalan purbakala yang di temukan di lautan Indonesia menjadi bukti kuat bahwa dulu Indonesia adalah Negara adidaya dan super power pada zaman es atau zaman Atlantik. Tapi dalam kisah Negeri yang hilang di telan lautan tersebut tidak ada seorang pun yang tahu siapa Raja Atlantik tersebut, yang ternyata raja Atlantik itu adalah Rakean Kalengkongan dan beliau adalah Nabinya orang sunda pada saat itu, karena yang selamat dalam kejadian bencana alam besar kala itu hanya dua suku yang tinggal di gunung-gunung yang tinggi, yaitu suku baduy (sunda wiwitan atau sunda pertama) dan suku mayan atau inca yang ada di Amerika, dan mereka yang selamat pada saat itu menuliskan kejadian itu di dinding-dinding candi mereka, lalu beberapa ribu tahun kemudian orang-orang Amerika menemukan tulisan mereka bahwa pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 terjadi bencana bencana alam yang besar, dan orang-orang Amerika tersebut menyangka bahwa kejadian itu adalah kejadian untuk apa yang akan terjadi di masa depan, padahal itu adalah kejadian yang telah terjadi di masa lampau, karena pada zaman itu technology pun pernah mencapai puncak tertinggi sehingga tidak menuntut kemungkinan mereka pun telah memiliki kelender sendiri yang tahunya telah mencapai tahun 2012, yaitu tahun kalengkong dari seorang Nama besar pada kala itu yang bernama Rakean Kalengkongan, beliau sebenarnya adalah Nabi Adam seperti apa yang selalu di katakana oleh orang-prang baduy (sunda wiwitan) bahwa Nabi mereka adalah Nabi Adam, dan Adam yang di maksud oleh mereka adalah rakena kelngkongan karena Adam dalam bahasa sunda kuno artinya adalah dahulu, jadi dahulu atau Adam, ada seorang Nabi yang bernama Rakean Kaelngkongan dan beliau memeiliki dua anak yang pertama adalah Said Anwas atau (hobil=tidak di terima) dan yang ke dua adalah Said Anwar atau (qobil=yang di terima), dan tidak semata-mata saya menuliskan nama kakek buyutku yang bernama Rakean Kalengkongan kalau tidak ada asal usul yang jelas dan bukti yang otentik tentang kebenaran nama tersebut, karena di jawa barat ini banyak nama yang menggunakan nama lengkong untuk jalan atau tempat, seperti jalan lengkong besar dan lengong kecil di bandung dan Jakarta, atau pun nama kampong lengkong di jampang tengah-sukabumi, karena Nama Rakena Kalengkongan adalah nama legenda yang menjadi Nabi pertama di nusantara ini, beliau adalah Nabinya orang sunda dan saya yakin beliau juga adalah Nabi pertama di dunia ini. Karena beliau hidup di zaman es atau zaman Atlantik dan untuk mengetahui lebih jelas ceritanya beli saja novel yang berjudul JUMP-BACK 1: Daya, JUMP-BACK 2:Ma-Nu-Sa, JUMP-BACK 3 : MA-JU-SI, pasti seru ceritanya. SUMBER: http://jump-back-zambeck.blogspot.com/2011/08/rakean-kalengkongan-adalah-nabinya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar