Minggu, 21 November 2010

‘IDUL QURBAN SEBAGAI MOMENTUM PERJUANGAN KAUM PEREMPUAN

Selama ini umat Islam di seluruh dunia memandang perayaan ‘Idul Qurban terfokus pada tauladan kisah nabi Ibrahim dan nabi Ismail as. Padahal ada peran lain yang tidak kalah menarik dari sisi substansi dan konteksnya, yaitu pengorbanan Siti Sarah dan Siti Hajar.
Ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kedua sososk perempeuan tersebut, diantaranya:
1. Betapa tinggi nilai keikhlasan dan ketaatan Siti Sarah mempersilahkan nabi Ibrahim untuk menikah lagi kepada perempuan lain (Siti Hajar), dengan tujuan memaksimalkan ikhtiyar mendapat keturunan yang sholeh atas do’a yang dipanjatkan.
2. Keterbukaan berfikir dari seorang Siti Sarah, cara berfikir alternative yang sesungguhnya lebih mendamaikan dan menenteramkan hati terutama bagi kaum perempuan yang berkecenderungan berfikir linier (searah).
3. Ketaatan Siti Hajar pada perintah Alloh yang disampaikan melalui Ibrahim ketika ditinggal sendiri di tengah padang pasir yang tandus pada saat sedang hamil dan harus berjuang melahirkan dan merawat Ismail hingga besar hingga ada perintah disembelih dan kemudian diganti menjadi syari’at qurban dan haji.
Kedua sosok perempuan ini menjadi symbol dari kekuatan kaum perempuan dengan mengelaborasi sifat jamal (feminisme) dan jalal (maskulin) untuk mengukir sejarah peradaban manusia. Keduanya mempertontonkan sebuah adegan dramatis yang juga menjadi symbol perjuangan sekaligus pengorbanan atas kecintaan dan kepatuhan hamba pada Tuhan-nya.
Semoga dapat menjadi bahan renungan terutama bagi kaum perempuan yang selama ini merasa tertindas budaya lokal dan global..!

1 komentar:

  1. ....Ini merupakan bukti bahwa islam adalah addin yang tidak memarjinalkan kaum perempuan, namun yang membedakannya hanyalah ketakwaan yang ada di hatinya yang menjalar menjadi akhlakul karimah dalam prilaku ...
    Sekaligus dalam suatu perjuangan harus ada kesinambungan visi dan misi seorang suami dan istri sehingga akan memberi peluang bagi keberhasilan dalam pendidikan terhadap keturunan ....

    BalasHapus