Ketika ketiak penguasa
Tempat berlindung dan bersenang-senang
Ketika ketiak penguasa
Menjadi angan keabadian
Ketika ketiak penguasa
Menghangatkan dan memanaskan tubuh
Bakteri menjijikan itu
Bau busuk, kotor dan menyebalkan
Ia mengira pemilik ketiak itu akan diam
Tidak, ia akan segera bersih-bersih
Ia adalah rakyat
Jikapun tidak
Sang Maha Pemilik ketiak itu
yang akan membersihkan
sesuai sediakala
*) Sya'ir refleksi kegundahan terhadap realitas hidup dari pengagum Ulul Albab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar