Kamis, 30 Desember 2010

NILAI UAS KPI

DAFTAR HADIR DAN NILAI UJIAN
Jurusan : KPI Mata Kuliah : PPKN
Semester : 1 Dosen : Drs. Yusuf Zaenal Abidin, M.M
Kelas : A, B, C Ast. Dosen : Rohmanur Aziz, S.Sos.I., M.Ag
Thn Ajaran : 2010/2011

NO NIM NILAI NO NIM NILAI NO NIM NILAI

1 1210402001 C 1 1210402032 B 1 1210402062 E
2 1210402002 T 2 1210402033 C 2 1210402063 B
3 1210402003 C 3 1210402034 D 3 1210402092 D
4 1210402004 T 4 1210402035 E 4 1210402064 C
5 206400037 C 5 1210402036 T 5 1210412065 C
6 1210402005 E 6 1210402037 C 6 1210402066 C
7 1210402006 D 7 1210402038 C 7 1210402067 E
8 1210402007 C 8 1210402039 B 8 1210402068 B
9 1210402008 C 9 1210402040 E 9 1210402069 C
10 1210402009 B 10 1210402041 C 10 1210402070 C
11 1210402010 D 11 1210402042 B 11 1210402071 T
12 1210402011 B 12 205.204.725 E 12 1210402072 C
13 1210402012 C 13 1210402043 E 13 1210402074 C
14 1210402013 C 14 1210402044 E 14 1210402075 D
15 1210402014 C 15 1210402045 T 15 1210402076 C
16 1210402015 C 16 1210402046 D 16 1210402077 C
17 1210402016 B 17 1210402047 C 17 1210402078 C
18 1210402017 C 18 1210402048 E 18 1210402079 C
19 1210402018 C 19 1210402049 E 19 1210402080 B
20 1210402019 C 20 1210402050 T 20 1210402081 A
21 1210402020 C 21 1210402051 C 21 1210402082 C
22 1210402021 C 22 1210402052 C 22 1210402083 C
23 1210402022 C 23 1210402053 B 23 1210402084 B
24 1210402023 C 24 1210402054 T 24 1210402085 C
25 1200402024 C 25 1210402055 T 25 1210402086 C
26 1200402025 C 26 1210402056 B 26 1210402087 C
27 1200402026 C 27 1210402057 C 27 1210402088 T
28 1200402027 B 28 1210402058 C 28 1210402089 A
29 1200402028 C 29 1210402059 D 29 1210402090 C
30 1200402029 C 30 1210402060 E 30 1210402091 C
31 1210402030 B 31 1210402061 A
32 1210402031 C

Keterangan: 1. T = Tunda karena ada nilai yang belum masuk.
2. Bagi yang akan memperbaiki nilai dapat membuat tugas terstruktur
yang original dan kaya akan referansi.
3. Tugas dikirim via e-mail: jahdanrois@yahoo.co.id sampai
tanggal 5 januari 2011.

Selasa, 28 Desember 2010

Post- Nasionalisme Dalam Piala AFF

Rohmanur Aziz

Suasana euphoria sepak bola tanah air tidak memudar oleh kekalahan timnas pada final piala AFF Leg ke-1 yang digelar pada 26 Desember 2010 di Stadion Bukit Jalil Malaysia, pada Leg ke-2 masyarakat Indonesia berharap dapat dimenangkan oleh Timnas dan situasi ini akan semakin membakar semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Hal ini diawali oleh gelora beberapa suporter club-club sepakbola daerah seperti Viking untuk Persib, Bonekmania untuk Persebaya dan Jackmania untuk Persija. Kekuatan ideologis sepakbola primordial tersebut ternyata menjadi bahan baku kristal ideologi sepakbola menjadi wajah baru nasionalisme atau post-nasionalisme.
Diperlukan tafsir yang tepat untuk membaca trend post-nasionalisme saat ini. Tentunya kondisi psikologis saat ini bukan kebetulan tetapi terkait dengan sejarah atau kondisi masa lalu yang menciptakan kondisi saat ini. Dilthey (1913) menyebutnya sebagai intelligibility historis atau kemasukakalan sejarah. Secara rinci dalam intuisi psikologis, Dilthey menemukan corak hermeneutika yang khas yaitu dengan menghubungkan sejarah dan kapasitas bawaan (primordial capacity).
Setidaknya ada tiga factor yang mendukung wujud post-nasionalisme yaitu; pertama, factor sejarah bangsa Indonesia yang haus kemerdekaan dan anti kolonialisme ditambah suplemen memori heroic dari para pahlawan nasional yang dikenal gigih dalam berjuang. Kedua, globalisasi telah membuka mata anak bangsa untuk melihat kemajuan negara dan bangsa lain sehingga terakumulasi menjadi kekecewaan yang mendalam dan memunculkan stereotyping bahwa Indonesia Negara yang selalu tertinggal dalam banyak hal. Ketiga, kerinduan yang mendalam akan impian bangsa Indonesia dapat mewujudkan cita bangsa sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 menjadi negara yang berdaulat adil dan makmur.
Sejarah Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), orang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (adistinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71
artikelnya itu tertulis: … the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Lagi pula, kata Earl, bukankah bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini? Dalam tulisannya itu Earl meman menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan: Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago. Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peringkat keempat terbesar di muka bumi!
Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air kita tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch- Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia”itu dari tulisan-tulisan Logan.
Putra ibu pertiwi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika di buang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Post-Nasionalime Islami
Indonesia ditengarai memiliki potensi untuk bangkit menjadi negara maju. Hal ini ditandai dengan munculnya wacana masyarakat madani. Konsep madani merupakan penerjemahan istilah dari konsep civil society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada simposium Nasional dalam rangka Forum Ilmiah pada acara Festival Istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang diajukan oleh Sri Datuk Anwar Ibrahim ini hendak menunjukan bahwa masyarakat yang ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju.
Lebih lanjut Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diasaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasab perorangan dengan kestabilan masyarakat. Dalam konteks dakwah Islam, civil society menjadi masyarakat madani dilatarbelakangi oleh konsep kota ilahi, kota peradaban atau masyarakat kota di Madinah al-Munawaroh yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw pada awal hijrah merubah nama Yastrib menjadi madinah. Prof. Naquib al-Attas menyebut konsep masyarakat madani dengan konsep al-Mujtama’ al-Madani. Dalam perspektif dakwah itu pula, Amrullah Ahmad (1985) menegaskan bahwa Dakwah Islam adalah: ”aktualisasi iman (teologi) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mengetahui cara merasa, berfikir dan bertindak dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.
Emha Ainun Najib merangsang wacana bangsa dengan pandangan bahwa dalam konteks rekonstruksi nasionalisme wajib berpijak dari kecerdasan profetik/ nubuwwah Muhammad Saw pada saat menyebarkan Islam dengan damai dan kasih sayang. Kebanggaan pada nasionalisme sebagai warga bangsa dari tatanan baru dari Yatsrib menjadi Madinah saat itu menjadi salah satu investasi untuk mewujudkan masyarakat yang berperadaban tinggi.
Peluang ini penting untuk dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia dengan mendorong dan memotivasi masyarakat untuk menumbuhkembangkan identitas nasional. Kecintaan pada tanah air yang dibuktikan dengan berbagai cara dan upaya untuk setiap anak bangsa mengukir sejarah dalam berbagai aspek kehidupan. Agar dahaga prestasi dan apresiasi yang selama ini kering kerontang dapat sirna oleh upaya kemandirian tidak mengandalkan belas kasihan dari bangsa lain. Selain sepak bola, banyak event lain yang dapat diapresiasi oleh pemerintah, masyarakat dan media. Semoga post-nasionalisme Indonesia dapat dimaknai sebagai perjuangan yang tidak mengenal mati terlebih hanya karena tidak menjadi juara pada piala AFF.

Senin, 27 Desember 2010

Syair Surgawi

Bayangan jiwa menatap langit
Mengangkat cita
Menggapai impian
Terbuai semerbak bunga surga

Selasa, 14 Desember 2010

Demokrasi (UTS KPI/1 A,B & C)

Secara harafiah: demos berarti rakyat dan kratos/cratein berarti kekuasaan, sehingga secara sederhana dapat dikatakan sebagai kekuasaan rakyat.
Pericles, negarawan Athena yg hidup pd tahun 430-an SM. Demokrasi mengandung beberapa kriteria penting: 1) pemerintahan oleh rakyat yang dibangun dari dukungan atau partisipasi rakyat yang mayoritas secara langsung. 2) kesamaan warga negara di depan hukum: penghargaan terhadap wilayah privat (pemenuhan HAM-dalam konteks kekinian) utk memenuhi dan mengekspresikan kepribadian individual serta pluralisme.
Runtuhnya otoritarianisme dan tegaknya demokrasi di portugal, Spanyol, Yunani dan kemudian pada awal dan pertengahan 1980-an di Peru, Bolivia, Argentina, Brazil, Filipina dan beberapa negara lain.
Runtuhnya Uni-Soviet dan beberapa negara komunis di Eropa Timur pd akhir tahun 1980-an
Tidak semata parpol yang dianggap mewakili masyarakat tetapi juga hadir aktor lainnya seperti non-governmental organizations (NGO’s), asosiasi-asosiasi sosial-kemasyarakatan, lembaga-lembaga lokal dsb. Lembaga2 tersebut dalam konteks kebaruan merupakan penguatan civil society yang dianggap memberi pengaruh terhadap berdirinya demokratisasi.
1. Bagaimana hubungan demokrasi dengan tujuan negara?
2. Sejauh mana ruang lingkup demokrasi?
3. Bagimana demokrasi menurut Islam (sebutkan ayat-ayat yang relevan)?
4. Bagaimana kasus DI Yogyakarta dalam konteks demokrasi?
(cukup satu halaman)
Silahkan sampaikan jawaban Anda ke: jahdanrois@yahoo.co.id !

Jumat, 10 Desember 2010

DAKWAH PARA NABI
(Bahan Diskusi Mahasiswa PMI)
Oleh : Rohmanur Aziz

Dakwah telah dilakukan sejak zaman nabi-nabi hingga saat ini mempunyai ragam aktivitas dan cara. Berikut beberapa gambaran dakwah yang dilakukan nabi-nabi:

Da’wah Nabi Yusuf
Qs 12 : 1 – 6
Isyarat atau petunjuk bahwa Yusuf sebagai calon nabi dan rosul Allah. Ketika Yusuf menjadi rosul, saudara-saudaranya merasa iri. Ini merupakan sifat syetan itu musuhnya para da’i. Qs 6:12
“Kesempurnaan nikmat adalah berupa Yusuf diangkat menjadi Nabi dan Rosul Allah. Sebagaimana Allah telah mengasuh Ibrahim dan Ishak menjadi Rasulullah”.
kisah dapat menjadi pelajaran bagi ulil albab.
Nabi Yusuf dalam dakwahnya dilakukan dengan sabar sehingga karena kesabarannya, akhirnya Ia mendapat kegembiraan dan kemenangan.
Walaupun Yusuf sukses dalam dakwahnya, tapi bukan berarti tanpa halangan dan rintangan, ternyata tantangan dan rintangan dakwahnya Yusuf adalah dari saudara-saudaranya sendiri melalui pembuatan makar melalui rencana pembunuhan. Kenapa meraka (saudara Yusuf) membuat makar, karena mereka tidak menyukai (iri) akan kenabian dan kerosulan Yusuf.
Setiap nabi dan rasul Allah, untuk menguatkan mereka sebagai utusan Allah, Allah member mereka mu’jizat. Adapun mu’jizat nabi Yusuf adalah diberikan kemampuan oleh Allah untuk menafsirkan mimpi.
Penulis mempunyai pendapat ta’bir mimpi yang dilakukan nabi Yusuf merupakan media dakwah.Perlu sedikit digambarkan tentang mimpi, menurut Al-Qodi Abu Bakar bin Arabi, mimpi adalah salah satu cara untuk memperoleh petunjuk yang Allah hubungkan ke dalam hati hambanya melalui kekuatan (tangan) malaikat atau syetan.
Yusuf selain diberi kemampuan menta’birkan mimpi, kemudian Allah pun memberikan hikmah dan ilmu.
Selanjutnya dalam perjalanan dakwahnya Yusuf, seperti nabi-nabi sebelumnya mendapat ujian dari Allah berupa godaan dari Siti Julaehah, Yusuf sanggup menghadapi ujian itu karena ada kekuatan iman kepada Allah. Nabi Yusuf nuraninya terbimbing, nafsunya dirahmati Allah. Firman Allah
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah, Sesungguhnya Robku maha pengmpun lagi maha penyayang.”
Ini pula godaan yang datang pada nabi Muhammad SAW, saat disuruh berhenti dakwahnya oleh tokoh Quraisy dengan diberikan tiga hal yang kalau dipandang oleh urusan dunia sangat menawan. Tiga hal itu : pertama tahta, kedua harta dan ketiga wanita. Nabi Muhammad dengan tegas menjawab “Sekiranya matahari ditangan kanan, bulan ditangan kiri ku, aku tak akan pernah berhenti berdakwah sampai aku mati”.
Barangkali da’I hari ini pun harus menjawab tidak menutup kemungkinan ujian yang menimpa nabi Yusuf akan menimpa pula kepada para da’i hari ini dan yang akan datang.
Kemudian nabi Yusuf dalam dakwahnya menerapkan pendekatan sabar dan pemaaf. Dalam al-qur’an dicantumkan pada surat 12: 60-70, yakni ketika musim kelaparan menimpa bangsa Mesir, saat itu Yusuf menjadi bendahara Negara. Banyak kaum muslimin berdatangan meminta bantuan kepadaYusuf. termasuk keluarga Ya’kub, maka setiap tawadunya,Yusuf Nampak terlihat terutama ketika mempersilahkan kepada kedua orang tuanya untuk duduk di singgasana. Sebenarnya Yusuf memiliki kekuatan untuk membalas saudara-saudaranya ketika memasukkan Yusuf kedalam sumur, namun Yusuf sebagai da’i muslim, memperlihatkan mentalitas sebagai sosok da’inya, bisakah kita ?

Dakwah Syu’aib
Nabi syu’aib mempunyai tugas dakwah kepada penduduk Madyan. Madyan adalah putra nabi Ibrahim, kemudian menjadi nama kabilah di wilayah laut merah di tenggara gunung Sina, ajakan yang disampaikan adalah
“Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain dirinya” (Al-Araf :85). Kemudian kepada ummatnya untuk jujur dalam menimbang dan menukar. (Qs Al-Mutafifin :1-6). Selain amar ma’ruf, Syu’aib pun melakukan Nahyi munkar, yakni pertama melarang ummatnya berbuat kerusakan setelah Allah mengadakan perbaikan, kedua dilarang duduk-duduk di pinggir jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah.
Ajakan dan larangan sebagai wujud kasih sayang kepada ummatnya ternyata dibalas dengan sifat yang angkuh dan sombong. Mereka enggan mengindahkan seruan Syu’aib, malah pemuka-pemuka kaumnya berbalik mengajak untuk kembali ke agama nenek moyang mereka, bahkan mengancam akan mengusir nabi Syu’aib dan orang-orang beriman dari kota Madyan.
Awal dakwah yang dilakukan nabi Syu’aib adalh mengajak atau menyeru kepada tauhid, karena itu merupakan dasar aqidah dan rukun Din yang agung serta menegakan urusan penyempurnaan timbangan dan takaran dalam menjual, dan dilarang untuk mengurangi takaran atau timbangan untuk pembeli karena merupakan kemaksiatan yang besar.
Walaupun seruan nabi Syu’aib itu kebaikan bagi Din umatnya dan kebaikan bagi dunia mereka, mereka tidak diperintahkan untuk menjalankan perintah Allah kecuali mendatangkan manfaat dan mereka tidak dilarang untuk meninggalkan perbuatan yang dilarang kecuali mendatangkan madhorot dan tidak pula menghalalkan sesuatu kecuali itu baik bagi mereka dan tidak pula Allah mengharamkan untuk mereka kecuali itu sesuatu yang buruk.
Namun mereka menolak akan seruan yang mulia itu, maka sebagai konsekuensinya mereka mendapatkan azab berupa gempa yang menewaskan mereka hingga bergelimpangan di rumah-rumah mereka Qs 7: 01, mereka termasuk orang-orang yang merugi, bukan hanya rugi dalam beragama tetapi dunia pun mereka rugi. Adapun mereka yang beriman, mereka mendapatkan keberuntungan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Dalam Qs Hud ayat 85-95, seruan nabi Syu’aib selain kepada tauhid, juga mengajak umatnya untuk mohon ampun dan bertobat kepada Allah dan melarang berbuat kerusakan di muka bumi berupa kezaliman dan memakan harta manusia dengan cara bathil (bebuat curang dalam takaran dan timbangan), saling bermusuhan diantara manusia, demikian juga termasuk berbuat kerusakan ketika akhlak yang buruk, berbuat yang merugikan orang lain secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi, usia yang diliputi kebodohan dan ketidak teraturan hidup.
Seperti halnya para da’i terdahulu yang mendapat hinaan, celaan, ejekan maka nabi Syu’aib pun menghadapi celaan dan ejekan, adapun ucapan ejekan mereka diabadikan dalam Al-Qur’an
“Sesungguhnya engkau adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal”.
“Sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah diantara kami”.
Hinaan, celaan, dan ejekan yang disampaikan mereka kepada utusan Allah nabi Syu’aib, walaupun nabi Syu’aib tidak mendo’akan mereka untuk dibinasakan, Allah yang membinasakan mereka, berupa suara mengguntur dan mereka mati bergelimpangan.
Allah maha adil, bagi nabi Syu’aib dan pengikutnya yang beriman kepada Allah dan hari akhir, mereka mendapat rahmat dari Allah.
Sejarah dakwah nabi Syu’aib selain dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Hud dan Al-Araf juga dalam Qs As-Syu’aro : 176-191.
Sebagai bukti : dalam surat ini ada kisah yang menarik, yakni nabi Syu’aib diutus oleh Allah ke Aikah mengajak taqwa kepada Allah. Nabi Syu’aib dalam berdakwah tidak meminta upah kecuali bagian mencari ridho Allah. Memang inilah hakekat berdakwah, tidak minta upah kepada manusia, tetapi jika diberi tak harus ditolak.

Dakwah Nabi Musa (Qs 5 : 20-26)
Intisari dakwah nabi Musa dalam Al-Qur’an surat Al-maidah :20-26 adalah :
1. Seruan Musa kepada kaumnya (Bani Israil) agar mengingat nikmat Allah.
2. Ungkapan kemuliaan dari nabi-nabi yang lainnya kepiawaian dakwah nabi Musa bersama saudaranya yakni nabi Harun.
3. Perintah memasuki ke Baitul Maqdis untuk mensucikannya, terkandung seruan ketauhidan.
4. Allah melarang nabi Musa untuk bersedih hati, dalam berdakwah walaupun menghadapi kaum yang fasiq.
Adapun dalam Qs 7 :103-126, setelah Allah mengutus beberapa rasul yakni Luth, Hud, Nabi Saleh dan nabi syu’aib, kemudian mengutus nabi Musabin Imron kepada Fir’aun dan keluarganya.
Seperti halnya para rasulyang lain, nabi Musa pun menghadapi tantangan dan rintangan, ejekan serta hinaan, salah satunya tuduhan kepada nabi Musa sebagai tukang sihir. Qs 7 :109, dengan kekuasaan Allah mereka (Bani Israil) akhirnya takluk akan kebesaran Allah, setelah itu mereka beriman kepada Allah karena meyakini kebenaran seruan Musa.
Namun tidak semua pengikut Fir’aun itu membenarkan seruan Musa, ada juga sebagian dari kaum itu yang membangkang, sebagai konsekuensi dari perbuatannya, mereka mendapat azab berupa angin topan, belalang, kutu dan katak.
Dalam Q.S. 2:74 mereka (Bani Israil) mempunyai hati yang lebih keras dari pada batu,sehingga azab yang datang kepada mereka berupa hal tadi di atas bukan menyadarkan mereka, malah membuat mereka tambah ingkar, kemudian Allah menenggelamkan mereka disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Allah Q.S. 7:136.
Kenapa mereka (Bani Israil) tetap mendustakan ayat-ayat Allah ? karena mereka telah tumbuh ketergantungan yang kuat terhadap anak lembu (Sapi Betina). Bila kita analisa Q.S. 2:67-71, betapa susahnya mereka untuk menyembelih anak lembu, berbagai alasan diungkapkan mulai dari usia sapi yang akan disembelih sampai warna sapi yang akan disembelih. Barangkali tak jauh berbeda dengan hari ini banyak manusia menyembah tahta, harta dan wanitadan saat mereka diajak untuk hanya menyembah Allah bukan hal yang mudah untuk meninggalkan sembahan sebelumnya.
Padahal jika mereka tetap menjadikan anak lembu sebagai sembahan mereka, maka mereka akan mendapat kemurkaan dari Allah di hari Akhirat dan kehinaan di dunia Q.S. 7:152. Adapun bagi orang-orang yang merespon seruan ke jalan Allah melalui kesadaran mengamalkan titah perintah Allah dan menjauhi larangannya, limpahan rahmat Allah menyertai kehidupannya.
Mereka yang mengikuti seruan Musa, kemudian mereka melakukan Amar Ma’ruf dan nahyi munkar dibagi menjadi 12 suku, masing-masing suku mendapatkan mata air. Mereka hidup bahagia karena berada dalam petunjuk Allah.
Setelah generasi yang soleh ini, kemudian datang generasi yang jahat yang mewarisi taurat, mereka lebih memilih kehidupan dunia yang rendah, mereka lebih memilih kebathilan, mereka menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, dan mereka menghalang-halangi orang-orang yang berada di jalan Allah.
Nabi Musa mendapatkan tugas dakwah dari Allah di negri Mesir Qs 10:78, perjalanan dakwah yang dihadapi Musa As, bukanlah medan yang mudah, akan tetapi perjalanan dakwah yang senantiasa medapatkan ujian-ujian yang silih berganti. Bukan hanya sebutan sebagai tukang sihir, akan tetapi Fir’aun dengan kekuasaannya memberikan legalitas kepada kaumnya untuk membunuh setiap anak laki-laki yang lahir dan membiarkan hidup setiap yang lahir itu anak perempuan Qs 14:6.
Siapa nabi Musa ?........
Musa adalah hamba Allah yang masa lahir memiliki sejarah tersendiri, beliau dihanyutkan di Sungai Nil sebagai wujud kasih sayang Allah, Musa diselamatkan dan diasuh oleh istri Fir’aun yaitu Asiyah. Dari waktu kewaktu Musa semakin besar dan dewasa, beliau mempunyai istri bernama Shafuriya putri Nabi Syu’aib yang selalu mendukung dakwahnya. Qs 28:26, keberhasilan nabi Musa selain pertolongan Allah juga peran istrinya. (Th Tafsir Ibnu Katsir Jilid III hal.406).

Dakwah Nabi Daud dan Nabi Sulaeman
Perbekalan keduanya dalam menjalankan tugas dakwahnya adalah untuk nabi Daud Allah bekali kemampuan untuk mengolah besi serta ilmu dan hikmah. Qs 21:79, sedangkan nabi Sulaeman adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan binatang semut (Qs 27:18-19) serta burung (Qs 27:16) dan kemampuan untuk menundukan angin kencang (Qs 21:81), selain itu nabi Sulaeman juga dibekali oleh Allah untuk dapat menaklikan jin, baik burung Hud-hud maupun jin, oleh nabi Sulaeman dalam berdakwah digunakan untuk berdakwah kepada ratu Balqis (Qs 27:16 & 23) yakni saat menyampaikan surat balasan ke ratu Balqis.
Dakwah nabi Sulaeman melalui metode dialogis dan bilhal yang menjadi objek dakwah diantaranya ratu Balqis,, nabi Sulaeman berdialog dengan ratu Balqis sebagai proses dakwah sebagai berikut : (Qs 27:24-44).
Adapun dakwahnya nabi Daud kepada umatnya adalah mengajak beramal saleh yakni dengan menunjukan jalan untuk kebaikan agama mereka dan kebaikan dunia mereka. Karena pada umumnya manusia membutuhkan akan kedua hal tersebut. Daud menyerukan agar umatnya berlindung kepada Allah dari kehidupan dunia yang menghalangi untuk taqorub kepada Allah dan menghalangi menyatunya dengan din, sehingga dunia ini membawa kesalehan din dan kekuatan iman, membawa kemaslahatan untuk diri dan yang lainnya serta manusia pada umumnya Allah berfirman dalam QS Al-Isra ayat 18-19, serta surat As-Sura ayat 20.
Kemudian Daud pun menyeru umatnya agar bersyukur atas limpahan nikmat Allah dan tidak mengingkari, namun hanya dari hamba yang bersyukur.
Cobaan yang menimpa nabi Daud.
Seperti nabi-nabi sebelumnya, nabi Daud pun mendapatkan cobaan dalam menjalankan tugas dakwahnya. Mereka menyatakan bahwa Daud itu seorang tukang sihir yang dusta. Dan Allah menyuruh kepada nabi Daud untuk bersabar (Qs 38:17).

Dakwah Nabi Isa
Dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 45-60, sejarah kelahiran Isa. Dia lahir dari seorang ibu yang solehah yang telah dinazarkan oleh keluarga Imran untuk berbakti di Baitul Maqdis ialah Siti Maryam, Isa lahir tanpa ayah sebagai mu’zijat bentuk kekuasaan Allah. Nama lengkapnya Isa Ibnu Maryam. Dalam kitab Ibnu Katsir jilid I hal. 344. Nama Isa dinisbatkan kepada ibunya, karena lahir tanpa ayah, ia kelak akan menjadi manusia terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang dimuliakan oleh Allah. Kemudian Allah mengajarkan kepadanya Al-kitab (kitab sebelum taurat dan injil), hikmah taurat dan injil.
Bebeda dengan nabi yang lainnya, Isa berdakwah ke jalan Allah dengan mengajak umatnya agar tidak menyekutukan Allah, sejak kecil (Tafsir Ibnu Katsir jilid I hal 344).
Media dakwah nabi Isa adalah membuat burung dari tanah kemudian ditiup dengan izin Allah selanjutnya berubah menjadi seekor burung, menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan menyembuhkan pula orang yang sopak (kulit) dan menghidupkan orang yang mati atas izin Allah.
Nabi Isa mengajak umatnya untuk menyembah Allah dan dilarang menyekutukannya, barang siapa yang menyekutukan Allah, haram untukmu memasuki surga. Dari proses dakwah yang dilakukan ada diantaranya mereka yang beriman, tetapi kebanyakan diantara mereka berbuat fasik. (Qs Al-Hadid :27)

Dakwah Nabi Muhammad Saw.
Muhammad diangkat menjadi penyeru oleh Allah di Mekah pada usia 40 tahun, dakwah pada awalnya dilakukan secara syiriah, dan selanjutnya dilakukan secara terang-terangan. Pedoman dakwahnya adalah Al-Qur’an yang diturunkan di kota Mekah dan di kota Madinah. Ayat-ayat yang diturunkan di kota Mekah disebut Makiyah, dan diturunkan sebelum hijrah ke Yastrib berisi tentang semua ketauhidan. Sedangkan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah merupakan ayat-ayat yang turun setelah hijrah.
Metode dakwah yang dilakukan di Mekah dakwah fardiyah setelah itu membangun jama’ah.
Secara umum dakwah nabi Muhammad adalah dakwah yang sukses, karena dengan kurun waktu 23 tahun mengislamkan hampir seluruh Zajirah Arab, kesuksesan beliau dalam berdakwah tidak luput dari ujian, seperti yang menimpa pada da’i sebelumnya.
Dalam Qs Al-Qalam, orang-orang Quraisy menyebut Muhammad sebagai orang gila.
Ajaran yang diserukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika dakwah di Mekah ;
1. Tentang berbangkit Qs An-Nahl: 40, Al-Isra: 51-52, Al-Hajj: 5-6 dll.
2. Amal saleh : Qs 3: 133-136, Qs Yunus: 9-10, Qs An-Nahl :97, Qs 24:55
Qs Al-Kahfi :7-8, Qs Ash-Shaf: 10-13, Qs At-Tin :4-6

3. Ahlak : Qs Al-An’am : 152, Qs Ibrahim : 24-27, Qs An-Nahl :90-96, dan 125-128,
Qs Al-Isra :23-38, Qs Al-Mu’minun : 1-10, Qs An-Nur :27-31
Qs Fushilat :34-36, Qs Al-Hujurat :11-13
4. Pendidikan Allah kepada Rasulullah
Beberapa hal bentukan tarbiyah Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW :
• Bersabar dalam menyampaikan risalah
• Qona’ah dan ridho dalam menerima rizki
• adab berdakwah yakni dakwah bil hikmah dan maudoh hasanah.
Untuk lebih dalam memahami tarbiyah Allah kepada Muhammad Rasulullah SAW, dapat dipahami dari beberapa ayat-ayat Allah, diantaranya pada Qs Al-Kahfi :28, Al-Araf :199-203, An-Nahl : 125, Toha : 130-132, dan Al-Ahqof :35.
5. Tekanan dari orang-orang musyrik untuk dapat gambaran bentuk-bentuk tekanan orang-orang musyrik diperhatikan pada ayat-ayat sebagai berikut : Qs Al-Anam :7-10 dan 124, Qs Yunus :15-17 dan Qs Al-Hijr :6-15.
6. Penglipurlara.

Pertanyaan Kritis:
1. Bagaimana karakteristik da’i dan mad’u pada masa nabi-nabi?
2. Pendekatan dan metode apa yang digunakan dalam aktivitas dakwahnya?